Ribuan Orang Hadiri Deklarasi Keumatan -->

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Ribuan Orang Hadiri Deklarasi Keumatan

Saturday, August 20, 2011

SERANG, (KB).- Ribuan orang menghadiri deklarasi keumatan sekaligus bagian dari peringatan ke-66 HUT Kemerdekaan RI di Masjid Agung Banten, Rabu (17/8). Deklarasi keumatan diselenggarakan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat Banten turut aktif dalam proses pembenahan Banten. Hadir pada acara tersebut antara lain balongub-wagub Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki, intelektual muslim Hidayat Nurwahid, KH Tb. Fathul Azim yang sekaligus bertindak sebagai tuan rumah, dan anggota DPRD Banten, Miptahuddin.
Miptahuddin mengatakan, sebagai sebuah umat, rakyat Banten harus menunjukkan peran dan komitmennya. Pasalnya, pada masa lalu, kejayaan Banten berhasil diraih melalui kerjasama antara ulama dan rakyat. “Sejarah Banten membuktikan bahwa sejak dulu, rakyat selalu bersama-sama dengan ulama memajukan Banten. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Jika rakyat dipisahkan dari ulama, Banten akan berjalan tanpa arah. Demikian juga sebaliknya, para ulama di Banten selalu merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal semua hal yang berlangsung di Banten, agar berjalan untuk kepentingan rakyat Banten,” kata Miftah. Ia mengatakan penyelenggaran deklarasi keumatan ini diharapkan bisa membuka kembali memori historis umat Banten pada masa kejayaan dahulu. Yaitu semua kejayaan itu tidak akan tercapai tanpa kerjasama penuh antara rakyat Banten dengan para ulamanya. Miftah menyatakan, masyarakat Banten sangat menjunjung tinggi sejarah masa lalunya. Ada sederet ulama besar yang lahir di Banten, dan semua itu hingga kini mendapat tempat istimewa di hati rakyat Banten. Oleh karena itu, kata Miptah, rakyat Banten dikenal sangat religius. Semua itu dikarenakan dekatnya hubungan antara ulama dan rakyat. Namun, ulama di Banten tidak hanya mengurusi soal keislaman semata. Melainkan juga berkiprah aktif dalam bidang pemerintahan dan pembangunan. Kemajuan yang pernah dicapai Banten dahulu, katanya, semua itu karena kerja keras antara ulama dan rakyat. “Kami ingin agar rakyat Banten ingat kembali semua itu, sehingga spirit yang dulu pernah ada bisa muncul kembali. Alasannya, terus terang kami saat ini menghadapi banyak rintangan dan kendala. Kami butuh persatuan antara ulama dan rakyat untuk bisa mengatasi semua ini, seperti yang dulu berhasil dilakukan. Acara deklarasi ini tujuannya adalah untuk itu,” katanya.IntrospeksiSementara Jazuli Juwaini mengatakan, peringatan HUT Republik Indonesia memiliki relevansi yang kuat dengan Provinsi Banten. Oleh karena itu, momentum peringatan HUT RI hendaknya dijadikan titik tolak untuk melakukan introspeksi, evaluasi, dan pembenahan terhadap Banten. “Kemerdekaan dicapai dengan perjuangan keras dan idealisme yang kuat. Ada dua nilai yang sangat kuat, sehingga membuat bangsa ini bisa meraih kemerdekaan. Yaitu nasionalisme dan religiusitas. Ini harus disadari bersama,” tuturnya.