SERANG - Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah menyambut baik dan memberikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan pembinaan penyuluh dari unsur Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu dalam rangka meningkatkan eksitensi dan perannya, terutama dalam melakukan pembinaan kepada umatnya. Pernyataan Gubernur tersebut disampaikan saat menghadiri acara pembinaan penyuluh agama non muslim se-Provinsi Banten di Kantor Kementerian Agama Provinsi Banten, kemarin.“Kegiatan pembinaan penyuluh dari agama non muslim adalah untuk meningkatkan eksistensi dan perannya, terutama dalam melakukan pembinaan kepada umatnya agar dapat menjadi insan yang senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sekaligus menjadi media silaturahmi antar penyuluh agama,” tutur Atut. Peran penyuluh agama sangat penting yaitu sebagai figur penting dalam memberikan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kepada umatnya agar senantiasa memperkuat jalinan persaudaraan dalam rangka mewujudkan keharmonisan dan kerukunan antar intern umat beragama maupun antar umat beragama, dan umat beragama dengan pemerintah. Ditegaskan Gubernur, kegiatan ini juga merupakan salah satu wujud kesungguhan Pemerintah Provinsi Banten dalam membangun komunikasi antar penyuluh agama maupun dengan pemerintah dalam rangka bersama-sama menangkal gerakan radikalisme di masyarakat yang sesungguhnya tidak selaras dengan nilai-nilai ajaran agama yang menjunjung tinggi persaudaraan dan perdamaian.
Berkenaan dengan hal tersebut, Gubernur mengajak secara bersama-sama seluruh umat beragama dan masyarakat Banten pada umumnya untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan taqwa.
“Saya juga mengajak seluruh masyarakat Banten dengan berbagai latar belakangnya, untuk senantiasa membina kerukunan, khususnya kerukunan hidup beragama, baik antar intern umat beragama, antar umat beragama maupun antar umat beragama dengan pemerintah. Dengan demikian kita dapat secara optimal mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih baik, secara material maupun spiritual,” tegasnya.Pembinaan penyuluh agama yang dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten diharapkan dapat membangun visi bersama guna mewujudkan masyarakat yang taat beragama, maju, sejahtera, cerdas serta saling menghormati antar sesama pemeluk agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Banten-H.Iding Mujtahidin mengatakan penyuluh agama adalah para juru penerang, penyampai pesan bagi masyarakat mengenai prinsip-prinsip dan etika nilai keagamaan yang baik.
“Penyuluh agama merupakan ujung tombak dari Kementerian Agama dalam pelaksanaan tugas membimbing umat beragama dalam mencapai kehidupan yang bermutu dan sejahtra lahir batin. Dan hasil akhir yang ingin dicapai, pada hakikatnya adalah terwujudnya kehidupan masyarakat yang memiliki pemahaman mengenai agama secara memadai yang ditunjukan melalui pengamalannya yang penuh komitmen dan konsisten disertai wawasan multikultural untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang harmonis dan saling menghargai satu sama lain,” tegas Kepala Kanwil Kemenag.Tugas penyuluh tidak semata-mata melaksanakan penyuluh agama dalam arti sempit berupa pengajian seperti di agama Islam, akan tetapi seluruh kegiatan penerangan tentang berbagai program pembangunan. “Posisi penyuluh agama ini sangat strategis baik untuk menyampaikan misi keagamaan maupun misi pembangunan,” tandasnya.