BAKAL CALON DI NYATAKAN SEHAT -->

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

BAKAL CALON DI NYATAKAN SEHAT

Thursday, August 4, 2011

SERANG - Tim pemeriksa ke­sehatan dari Ikatan Dokter In­donesia (IDI) Banten yang me­meriksa empat pa­sangan bakal calon gubernur/wakil gu­­ber­nur resmi me­la­porkan kerjanya kepada KPU Banten, Selasa (2/8). Ha­silnya, seluruh ba­kal calon gu­bernur/wakil gu­ber­nur di­nya­ta­kan sehat dan bisa me­ngem­­ban tugas jika terpilih nanti. Penyerahan hasil cek kesehatan di­serahkan oleh Ketua Tim Pe­meriksa Kesehatan IDI Banten, dr Drajat Ahmad Putera kepada Ketua KPU Banten Hambali yang di­dampingi anggota KPU Banten yakni Agus Supriyatna, Didih M Sudi, Lukman Hakim, dan Na­s­rulloh.Saat dikonfirmasi, Drajat eng­gan mengungkapkan hasil cek kesehatan. “Bukan we­we­nang kami untuk me­ngumumkan, silakan tanya ke KPU Banten. Tugas kami hanya me­la­kukan pemeriksaan kesehatan semua bakal calon dan menyam­pai­kan hasil­nya kepada KPU,” kata Drajat.Pasangan Ratu Atut Chosiyah–Rano Karno dan Jazuli Juwaini–Mak­mun Muzakki melaksanakan cek kesehatan pada Rabu (27/7). Kemudian pasangan Wahidin Halim–Irna Narulita dan Dwi Djatmiko–Tjetjep Mulyadinata melakukan cek kesehatan pada Kamis (28/7). Sebelumnya, IDI Banten me­nargetkan menyerahkan hasil cek kesehatan pada Jumat (29/7),­ namun baru diserahkan ke KPU Banten, kemarin.Drajat membantah jika IDI Banten dinilai terlambat me­nye­rahkan hasil cek kesehatan. Kata dia, IDI Banten sesung­guhnya sudah siap menyerahkan hasil cek kesehatan pada Jumat (29/7). “Seluruh anggota KPU Ban­ten sibuk melakukan veri­fikasi ijazah semua bakal calon, sehingga baru sempat me­nye­rahkan hasil cek kesehatan hari ini (Selasa, 2/8). Saya kira tidak ada kendala,” ujar Sekretaris Dinkes Banten itu.
Ketua Pokja Verifikasi Agus Su­pr­iyatna mengatakan, hasil cek kesehatan hanya menya­ta­kan bakal calon sehat atau tidak sehat sebelum dinyatakan se­bagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Banten. “Semua memenuhi syarat dan sehat,” kata Agus di kantor KPU Banten Jalan KH Sochari, Ki­dang, Kota Serang. Selain cek kesehatan, per­syaratan ijazah semua bakal calon mulai dari SD sampai SMA, juga dinyatakan lengkap dan sesuai dengan hasil verifi­kasi faktual. “Semua ijazah be­nar dikeluarkan oleh sekolah setiap bakal calon. Setelah di­ver­ifikasi faktual, nomor ijazah se­suai dengan nomor induk di sekolah masing-masing. Ti­dak ada kendala satu bakal ca­lon pun,” ujarnya. Dari semua bakal calon, hanya Rano Karno yang melampirkan surat keterangan ijazah karena yang asli telah hilang, mulai SD sampai SMA. Surat keterang­an ijazah Rano tersebut berasal dari SD Stada Van Lith I Jakarta, SMP Van Lith Jakarta, dan SMA Negeri 6 Jakarta. “Termasuk Ra­no Karno, se­mua pihak se­ko­lah dari SD sam­pai SMA me­­nyatakan ke­terang­an ijazah benar,” ujar Agus.Hasil pemeriksaan kesehatan akan disampaikan ke semua ba­kal calon pada Rabu (3/7) atau Kamis (4/7). “Termasuk kami akan menyampaikan ber­kas persyaratan apa saja yang belum disampaikan oleh semua bakal calon,” kata Agus.
DITAMBAH RP 80 MILIAR
Sementara itu, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pem­­prov Banten mengusulkan penambahan anggaran Pilgub Banten pada APBD Perubahan 2011 sebesar Rp 80 miliar. Pe­nambahan tersebut untuk meng­antisipasi pilgub ulang atau pe­mungutan suara ulang (PSU). “TAPD mengusulkan estimasi pe­nambahan anggaran Pilgub Banten sekitar Rp 80 miliar,” kata Ketua Badan Ang­garan DPRD Pro­vinsi Banten, Aeng Haerudin seusai memim­pin rapat di DPRD Banten, Se­­lasa (2/8).
Aeng mengatakan, DPRD Banten tidak keberatan dengan usulan penambahan anggaran Pilgub Banten. “Semua harus diantisipasi,” ujar Ketua DPRD Ban­ten itu. Meski demikian, Aeng belum dapat memerinci untuk apa usulan penambahan anggaran pilgub tersebut. “Jika dokumen APBD Perubahan sudah diserahkan, pasti kami infor­masikan,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Eli Mulyadi mem­be­nar­kan jika usulan penambahan ang­­garan pilgub untuk meng­antisipasi pilgub ulang sebesar Rp 80 miliar. “Kami sudah men­dapatkan informasi jika Pem­prov Ban­ten akan mengusul­kan ang­garan Pilgub Banten di APBD Pe­rubahan,” ujarnya.
Jika Pilgub Banten tak terjadi pe­mungutan suara ulang, lan­jut­nya, maka anggaran tam­bahan yang diusulkan akan ma­suk Silpa APBD 2011. “Sudah sesuai aturan, jika dana tidak terserap, maka dikembalikan ke Silpa,” kata Eli.
Sekadar diketahui, anggaran biaya untuk pelaksanaan Pe­mi­lihan Gubernur dan Wakil Gu­­bernur Banten mencapai Rp 175,2 miliar dari anggaran be­lanja hibah APBD Banten. Da­ri anggaran Rp 175,2 miliar itu, sebesar Rp 132,5 miliar dialokasikan untuk KPU Provinsi Banten dan KPU kabupaten/kota. Selain itu, anggaran juga dialokasikan untuk pengamanan daerah aparat kepolisian dan TNI sebesar Rp 700 juta, Pan­waslukada Banten sebesar Rp 15,2 miliar, biaya pengamanan Rp 19,5 miliar, dan biaya Forum Ke­waspadaan Dini Masyarakat (FKMD) sebesar Rp 100 juta.(Tim_one)