Jakarta - Draf Rancangan Undang-Undang (RUU)Pemilu resmi disahkan oleh rapat Paripurna hari ini, Selasa, (19/7). RUU Pemilu menuai polemik karena belum adanya kesepakatan ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) antara 3%-5% yang dibahas dalam Badan Legislatif DPR. Ketua Baleg Ignatius Mulyono, dalam rapat paripurna, mengatakan semua fraksi tetap mempertahankan keinginannya yang berbeda-beda dengan angka antara 2,5% - 5 %. Angka 2,5% - 5% merupakan angka draf yang nantinya akan ditentukan dalam rapat paripurna setelah dirumuskan kembali dalam Baleg dengan pemerintah. Selain soal ambang batas, soal konversi suara menjadi kursi juga belum mendapat kesepakatan di Baleg. Fraksi Demokrat menginginkan 4%, PDIP dan Golkar 5%, PKS 3%-4%, PPP sepakat di angka 3%, sementara PAN, PKB, Hanura dan Gerindra menginginkan 2,5%. “Parpol harus memiliki ambang batas sekurang-kurangnya 2,5% sampai 5%, yang sah secara nasional untuk mengikuti pemilu DPR, DPD dan DPRD. Setiap fraksi keukeuh dengan pendapatnya di atas,” kata Ignatius, di hadapan 469 anggota DPR yang hadir dalam rapat paripurna hari ini. Pimpinan rapat paripurna, Pramono Anung, menegaskan bahwa RUU Pemilu tersebut baru rancangan yang nantinya akan dibahas bersama pemerintah. Sebelum menanyakan persetujuan anggota dewan, Pramono menyarankan agar seluruh fraksi sepakat tidak akan melakukan koreksi kembali terkait RUU Pemilu yang menyangkut ambang batas parlemen tersebut, seperti yang sudah disepakati dalam rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan pimpinan fraksi. “Lebih baik energi kita untuk berdebat kita gunakan pada saat yang tepat. Kami usulkan apa yang dijelaskan Baleg diterima seutuhnya karena merupakan bagian dari paripurna. Terkait kedudukan ambang batas dan konversi suara menjadi kursi, karena perbedaan belum bisa disatukan dalam Baleg, kita terima itu menjadi bagian dalam RUU Pemilu revisi UU 10 tahun 2008. Apakah hal ini bisa disepakati? Dan pandangan dari setiap disampaikan secara tertulis?” tanya Pramono.
“Setuju,” jawab semua anggota dewan.
“Setuju,” jawab semua anggota dewan.