RANO KARNO AKAN MENAMBAH SUARA ATUT -->

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

RANO KARNO AKAN MENAMBAH SUARA ATUT

Tuesday, July 19, 2011

TANGERANG - Usai para kandidat mendaftarkan diri dengan  menggandeng pasangan masing-masing demi memperebutkan kursi empuk di Banten yang akan digulir 22 Oktober 2011 mendatang. Pengamat politik yang juga dosen Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten, Gandung Ismanto mengatakan, diantara tiga pasangan calon yang akan memperebutkan ‘kursi empuk’ gubernur Banten, diatas kertas pasangan Atut-Rano berpeluang besar memenangkan pertarungan ini. ”Pasangan Atut-Rano lebih diunggulkan dibandingkan pasangan lainnya,” cetus Gandung.
Tidak mustahil pasangan Atut-Rano akan menang dalam rebutan ‘Kursi Empuk’ Gubernur Banten kembali karena didukung infrastruktur politik yang lebih kuat dan banyak, yaitu koalisi parpol (Partai Politik) yang lebih banyak serta dukungan bupati dan walikota  yang juga lebih banyak, cetusnya. Gandung menyiratkan, mereka adalah, Walikota Cilegon yang merupakan Sekjend DPD Partai Golkar Banten, Wakil Bupati Kabupaten Serang yang merupakan adik Atut Chosiyah, Walikota Serang yang merupakan adiknya juga, Walikota Tangerang Selatan Adik Iparnya serta Wakil Bupati Pandeglang yang merupakan Ibu Tirinya. “Potensi suara Atut yang terkonsentrasi di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang kisarannya mencapai  30-50% suara,” kata Gandung kepada Bantenpost disela-sela acara Rakor Panwaslu jelang Pilgub Banten mendatang di Hotel Aryaduta Lippo Karawaci Tangerang, Jumat (15/07) sore.
Menurut pria yang hobi menulis ini, Rano Karno sebagai pasangan Atutpun diperkirakan akan mendulang suara dikarenakan sosok figurnya yang masih populer sebagai seorang Public Figur. Suara Rano Karno sendiri, cetus Gandung tersebar merata karena figurnya yang populer. Posisi Rano diperkirakan secara khusus difungsikan pada dua hal yaitu; sebagai ‘Pencuri’ suara di kantong-kantong pendukung WH dan sebagai penyisir suara didaerah lainnya, khususnya suara-suara pemilih dari kalangan bawahan yang tak tergarap oleh Atut.“Secara politik posisi Atut tidak lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding 2006 karena sebagai Incumbent ia dinilai berkinerja buruk dan bahkan gagal dan ini cukup efektif mempengaruhi dukungan beberapa segment para pemilihnya yang dulu,” cetus dosen cakap ini.Masih menurut pria berzodiak Scorpio ini, Rano Karno sangat dibutuhkan oleh Atut sebagai Vote Getter untuk mendongkrak suara Atut yang cenderung menurun.“Dalam konteks inilah Rano ‘Si Doel’ Karno sangat dibutuhkan sebagai Vote Getter yang efektif untuk mendongkrak suara Atut yang cenderung menurun sekaligus sebagai mesin cuci yang efektif bagi citra Atut, hanya saja diperkirakan pengaruh dan kontribusi Rano tidak akan sebesar Masduki pada pilgub tahun 2006 lalu,” ujarnya.Sedangkan kantong suara WH (Wahidin Halim) sang nakhoda Kota Tangerang yang mengambil pasangan Irna Narulita Dimyati dinilai Gadung, hanya akan mengambil suara di Tangerang, khususnya di Kota Tangerang. Karena Kantong suara WH terkonsentrasi dikawasan Tangerang, khususnya di Kota Tangerang. Pengalaman WH pada 2008 mendapatkan suara yang signifikan menang mutlak sampai 80%.Secara matematis potensi suaranya di Tangerang Raya juga berkisar pada angka 40-60%. Cetus Gandung, sedang potensi suara Irna hanya berasal dari Pandeglang kota asalnya, yang menurut pengalaman pemilukada kemarin hanya 30% dan agak sulit berharap mendapat suara signifikan dari wilyah Lebak dan Serang Raya, karena dua alasan.Pertama, cetus Gandung,  citranya diidentikan ‘11-12’ dengan Atut dengan alasan  faktor suaminya, dan mesin politik PPP tidak berpihak padanya. Disisi lain, citra WH yang positif dengan segudang prestasinya menjadi agak mendapat resistensi saat berpasangan dengan Irna, “Saya perkirakan deviasinya akan cukup besar khsususnya di Wilayah Serang Raya dan Lebak,” kata ayah 2 anak ini.Sementara pasangan lainnya, Jazuli Juwaini (JJ) yang gandeng Zaki sebutan Makmun Muzakki menurut Gandung hanya akan menjadi Kuda Hitam atau bahkan akan menjelma menjadi kuda liar yang akan siap bersaing dengan Atut dan WH.“Potensi suara JJ relatif beririsan dengan Atut diwilayah perdesaan dan dengan WH diwilayah perkotaan. Secara statistik memang kurang dapat diduga kekuatannya sehingga bisa menjadi kuda hitam bahkan kuda liar,” terang Gandung semangat.Bila mesin politik Kuda hitam, (JJ-PKS) dan partai-partai koalisinya benar-benar bekerja, disertai dengan dukungan dana yang memadai untuk melawan 2 (dua) raksasa (Atut – WH) , cetusnya, bisa dipastikan akan menjadi kuda liar dan bila sebaliknya hanya menggerogoti suara WH yang akan diuntungkan Atut atau sebaliknya.“Secara umum, mainstream persaingan Pilgub Banten ini terkonsentrasi pada figur Atut dan WH, kendati sejumlah kejutan mungkin saja terjadi karena bekerjanya faktor-faktor nonteknis dalam pemilukada,” terang dosen Fisip ini.Banyak pengamat memperkirakan pasangan yang mendapingi WH dan JJ tidak populer bahkan tidak laku untuk dijual, akan tetapi Gandung menuturkan WH dan JJ butuh tangan tuhan untuk bisa bersaing dengan Atut-Rano.“Bukan tidak laku pasangan yang mendampingi WH dan JJ, akan tetapi mereka WH dan JJ butuh keterlibatan tangan tuhan untuk melawan Incumbent yang kesiapanya nyaris sempurna dengan segala modus yang beragam baik dan positif hingga kecurangan-kecurangan yang sistematis,” katanya. “Penggunaan fasilitas dan anggaran negara adalah indikasi kecurangan yang selalu dilakukan Atut, namun harapan WH dan JJ masih terbuka sejauh mesin politik mereka berjalan dengan efektif,” ujarnya. Menurutnya, jika  WH mau mengalahkan Atut, figur WH  harus dijual secara ekspansif dan harus lebih ditonjolkan kepada pemilih. WH harus keluar kandang dari Tangerang dan aktif mensosialisasikan dirinya kepada publik diluar Tangerang “Biarkan Irna menggarap basis riilnya agar resistensinya tidak makin besar diluar Tangerang,” pungkas Gandung sembari memberikan strategi kepada WH.