POLEMIK PDI Perjuangan Banten MEMBUAT RISAU ATUT-RANO -->

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

POLEMIK PDI Perjuangan Banten MEMBUAT RISAU ATUT-RANO

Friday, July 29, 2011

Serang -  Polemik internal PDI Perjuangan cukup membuat risau pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur (Cagub-Cawagub) Atut Chosiyah dan Rano Karno.Kerisauan incumbent itu ditunjukan dengan permintaan agar seluruh kader PDI Perjuangan tetap solid untuk memenangkan pasangan Atut-Rano dalam Pilgub Banten 22 Oktober 2011 nanti.Diketahui, dua petinggi Banteng Bulat yakni Jayeng Rana dan Ananta Wahana, dinonaktifkan sebagai Ketua dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten.“Saya minta dan berharap sekali seluruh kader PDI Perjuangan se-Banten tetap solid memenangkan saya dan Rano dalam Pilgub Banten dan tidak berpengaruh terhadap polemik partai,” kata Atut saat jumpa pers usai pemeriksaan kesehatan di Aula RSUD Serang siang tadi (27/07/2011).Atut menyatakan, secara pribadi tidak ingin mencampuri polemik internal PDI Perjuangan. Karena setiap partai politik memiliki fatsun dan aturan internal dalam menangani persoalan kader.“Soal penonaktifan Pak Jaeyeng dan Pak Ananta itu menjadi urusan PDI Perjuangan. Saya menghargai apapun keputusan partai lain,” jelasnya.Calon Wakil Gubernur psangan Atut, Rano Karno menyatakan mematuhi keputusan partai. Wakil Bupati Tangerang ini mengaku optimis penonaktifan Jayeng dan Ananta tidak berpengaruh terhadap proses pemenangan Pilgub 2011.“Saya yakin keputusan DPP tidak membuat struktur pemenangan di tingkat kader PDI Perjuangan terpecah,” katanya.Terkait penonaktifian Jayeng dan Ananta, Rano menyatakan DPP PDI Perjuangan tidak mungkin sembarangan dalam mengeluarkan keputusan. ”Tanya ke pimpinan DPP jangan ke saya, tapi yang jelas keputusan itu pasti ada sebabnya,” ujarnya