Serang (KB) Unjuk rasa mahasiswa di Gedung DPRD Banten di Serang, Banten, Kamis (14/7) berakhir ricuh. Polisi bertindak represif dan mengakibatkan belasan mahasiswa dan empat wartawan terluka.
Awalnya unjuk rasa yang berlangsung di Lobi gedung DPRD berlangsung damai. Mereka memprotes laporan Badan Pemeriksa Keuangan yang memberikan penilaian “wajar dengan pengecualian” bagi Pemerintah Provinsi Banten. Penilaian itu dituding hasil rekayasa Pemprov dan DPRD Banten
Suasana berubah menjadi kacau, saat pemimpin unjuk rasa mengajak para mahasiswa beranjak menuju ruang kerja Ketua DPRD. Aparat Polda Banten pun berupaya menghalau massa keluar gedung. Namun, para mahasiswa tetap bersikeras bertahan.
Polisi yang berjumlah lebih banyak mulai bertindak tegas. Pukulan, jambakan, hingga tendangan mendarat di tubuh belasan mahasiswa. Bahkan, empat wartawan pun turut menjadi korban. Sebagian besar korban pun harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius pada bagian kepala dan pinggangnya.
Para mahasiswa mengancam kembali menggelar demo di Polda Banten, guna memprotes tindakan aparat terhadap mereka
Awalnya unjuk rasa yang berlangsung di Lobi gedung DPRD berlangsung damai. Mereka memprotes laporan Badan Pemeriksa Keuangan yang memberikan penilaian “wajar dengan pengecualian” bagi Pemerintah Provinsi Banten. Penilaian itu dituding hasil rekayasa Pemprov dan DPRD Banten
Suasana berubah menjadi kacau, saat pemimpin unjuk rasa mengajak para mahasiswa beranjak menuju ruang kerja Ketua DPRD. Aparat Polda Banten pun berupaya menghalau massa keluar gedung. Namun, para mahasiswa tetap bersikeras bertahan.
Polisi yang berjumlah lebih banyak mulai bertindak tegas. Pukulan, jambakan, hingga tendangan mendarat di tubuh belasan mahasiswa. Bahkan, empat wartawan pun turut menjadi korban. Sebagian besar korban pun harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius pada bagian kepala dan pinggangnya.
Para mahasiswa mengancam kembali menggelar demo di Polda Banten, guna memprotes tindakan aparat terhadap mereka