 |
| Ilustrated by Kontak Banten |
SERANG - Dana untuk pembangunan kawasan minapolitan di Kecamatan Pontang, Tanara, dan Tirtayasa dari pemerintah pusat mulai mengalir dan Kabupaten Serang tahun ini mendapatkan Rp 10 miliar.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ketut Sugama mengatakan, dana itu diperuntukan bagi pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) Rp 3 miliar, dana alokasi khusus (DAK) Rp 3,48 miliar, pembangunan jalan lingkungan Rp 2,08 miliar dan alat pengolahan ikan Rp 590 juta. Selain itu, ada bantuan alat berat berupa ekskavator untuk pembangunan tambak masyarakat.
“Dana PUMP untuk Kabupaten Serang lebih besar dibandingkan daerah-daerah lain yang ditetapkan menjadi minapolitan karena Kabupaten Serang merupakan percontohan pengembangan minapolitan. Kalau di daerah lain Rp 100 – Rp 300 juta, di Serang mencapai Rp 3 miliar,” kata Ketut dalam rapat koordinasi pengembangan minapolitan di Aula Setda I Pemkab Serang, Kamis (9/6) siang.
Ia menjelaskan, pembangunan kawasan minapolitan terkait dengan visi Kementerian Kelautan yang ingin menjadikan Indonesia sebagai produsen ikan terbesar di dunia di masa mendatang. Di tahun 2015, Indonesia ditargetkan mampu meningkatkan produksi ikan sampai 353 persen.
“Pembangunan minapolitan dilakukan harus dengan memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia secara terintegrasi. Perkembangan minapolitan memang sedikit terhambat karena sistem yang kurang terintegrasi itu,” kata Ketut.
Ketut mengatakan, dalam konsep minapolitan, pemerintah harus mengelola sumber daya kelautan secara berkelanjutan, meningkatkan daya saing pembangunan teknologi, dan memperluas akses pasar.
“Jangan sampai laut itu menjadi tempat sampah. Kita saat ini sudah membuka pasar ke Timur Tengah dan di sana itu ternyata banyak TKI yang menyukai bandeng tanpa duri. “Di Serang kan banyak budidaya bandeng,” pungkasnya.