PANDEGLANG - Lebih dari 50 kios Pasar Pari di Kampung Pari, Desa Pari, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, terbakar, Selasa (22/6), pukul 20.00 WIB. Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah lantaran di antara kios yang terbakar ada toko emas dan onderdil motor.
Pantauan Radar Banten, kebakaran ini membuat puluhan pedagang yang mayoritas warga Mandalawangi, panik. Mereka berlarian menuju tokonya dan mencoba menyelamatkan barang yang bisa diselamatkan. Namun sayang tidak berhasil, karena api cepat merambat dan membakar kios dari bagian tengah hingga belakang pasar.
Sekadar gambaran, lokasi Pasar Pari berbentuk seperti huruf U. Kios pedagang terletak di bagian kiri dan kanan, serta tengah. Belum diketahui secara pasti titik api berasal, namun sejumlah warga mengaku melihat api muncul dari kios Blok B atau kios di bagian timur deretan kedua dari depan gerbang pasar. Lantaran angin kencang, api dengan cepat merambat ke kios di Blok C dan D, serta blok pedagang tukang sepatu dan sandal, dan blok sayuran/ikan.
Euis Marlina, warga Mandalawangi, menuturkan, Blok B diisi konveksi atau penjahit, toko kelontong, dan pakaian jadi. “Apinya langsung membesar. Sumber air susah didapat makanya nggak lama apinya langsung merembet ke kios yang lain,” jelasnya.
Petugas Damkar Pandeglang yang tiba di lokasi tak bisa berbuat banyak lantaran personel dan peralatan terbatas. Api yang terlanjur membesar yang tak bisa ditangani satu unit mobil damkar, petugas akhirnya meminta bantuan dari Damkar Serang.
Seorang petugas damkar yang berusaha memadamkan api pingsan. Hingga pukul 22.00 WIB, api masih menyala dan belum bisa dipadamkan.
Kepala Desa Pari Eli Suhaeli saat ditelepon Radar Banten sedang mengikuti acara di Carita. “Tapi laporan yang masuk ke saya semua kios di bagian tengah pasar habis. Saya sedang dalam perjalanan pulang dan akan langsung mendata jumlah kios yang terbakar beserta pemiliknya,” kata Eli. Ia memastikan, kios Pasar Pari lebih dari 50 unit, belum ditambah lapak kaki lima.
Pantauan Radar Banten, kebakaran ini membuat puluhan pedagang yang mayoritas warga Mandalawangi, panik. Mereka berlarian menuju tokonya dan mencoba menyelamatkan barang yang bisa diselamatkan. Namun sayang tidak berhasil, karena api cepat merambat dan membakar kios dari bagian tengah hingga belakang pasar.
Sekadar gambaran, lokasi Pasar Pari berbentuk seperti huruf U. Kios pedagang terletak di bagian kiri dan kanan, serta tengah. Belum diketahui secara pasti titik api berasal, namun sejumlah warga mengaku melihat api muncul dari kios Blok B atau kios di bagian timur deretan kedua dari depan gerbang pasar. Lantaran angin kencang, api dengan cepat merambat ke kios di Blok C dan D, serta blok pedagang tukang sepatu dan sandal, dan blok sayuran/ikan.
Euis Marlina, warga Mandalawangi, menuturkan, Blok B diisi konveksi atau penjahit, toko kelontong, dan pakaian jadi. “Apinya langsung membesar. Sumber air susah didapat makanya nggak lama apinya langsung merembet ke kios yang lain,” jelasnya.
Petugas Damkar Pandeglang yang tiba di lokasi tak bisa berbuat banyak lantaran personel dan peralatan terbatas. Api yang terlanjur membesar yang tak bisa ditangani satu unit mobil damkar, petugas akhirnya meminta bantuan dari Damkar Serang.
Seorang petugas damkar yang berusaha memadamkan api pingsan. Hingga pukul 22.00 WIB, api masih menyala dan belum bisa dipadamkan.
Kepala Desa Pari Eli Suhaeli saat ditelepon Radar Banten sedang mengikuti acara di Carita. “Tapi laporan yang masuk ke saya semua kios di bagian tengah pasar habis. Saya sedang dalam perjalanan pulang dan akan langsung mendata jumlah kios yang terbakar beserta pemiliknya,” kata Eli. Ia memastikan, kios Pasar Pari lebih dari 50 unit, belum ditambah lapak kaki lima.