SERANG - Bakal calon (balon) gubernur dari jalur perseorangan yang mengambil formulir pendaftaran banyak yang gugur lantaran sampai tadi malam pukul 24.00 WIB tidak menyerahkan berkas dukungan kepada KPU Banten. Mereka adalah, Nyimas Ratu Ayu Nila Mayangsari, Elis Yunard–Heru Sutopo, Janwar Gumelar, Hasanudin, Hasan Djuwaeni, Babay Suchiwan–Rieke Diah Pitaloka, Yandra Doni, dan Susi Rita Dianti.
Hingga penutupan tadi malam, ada empat calon yang menyerahkan berkas dukungan ke KPU Banten. Yaitu Irjen (Purn) Maman Sulaeman yang berpasangan dengan Tb Fathul Adzim, Dwi Jatmiko yang berpasangan dengan Muhamad Cecep Mulyadinata, Siti Komalasari, dan Siti Aisyah Soekarnopteri.
Maman Sulaeman-Fathul Adzim menyerahkan berkas dukungan ke KPU Banten 15 menit sebelum masa pengembalian berkas ditutup. Pasangan ini menyerahkan dukungan diikuti oleh para pendukungnya.
Selain Maman Sulaeman-Fathul Adzim, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Banten Dwi Jatmiko juga ikut menyerahkan dukungan pendaftaran calgub. Dalam formulir yang diserahkan ke KPU Banten itu Dwi berpasangan dengan Muhammad Cecep Mulyadinata, mantan Ketua DPC K-SPSI Kabupaten Tangerang.
Pantauan Media , Dwi mendatangi kantor KPU di Jalan KH Sochari, Kota Serang, sekira pukul 22:00 WIB didampingi puluhan pendukung. Dwi juga membawa puluhan kardus yang diangkut dengan dua mobil bak terbuka berisi berkas dukungan berupa fotokopi KTP dan bukti dukungan warga lengkap dengan tanda tangan. “Kami siap maju, siap bersaing secara sehat dalam pilgub melalui jalur perseorangan,” kata Dwi usai menyerahkan berkas.
Dalam penyerahan berkas tersebut, Dwi diterima langsung oleh Ketua Pokja Pencalonan KPU Banten Agus Supriyatna. Dwi mengaku, membawa 486.566 lembar dukungan warga berupa fotokopi KTP dan dukungan tanda tangan. “Dukungan yang kami bawa melebihi yang disyaratkan KPU yakni 410.313 lembar KTP dan pernyataan dukungan yang ditandatangani warga,” ujarnya.
Dwi optimistis bisa lolos sebagai calgub dari jalur perseorangan. Ia mengklaim didukung oleh 1,5 juta buruh dan pekerja yang berasal dari delapan kabupaten/kota di Banten. Kata dia, 75 persen penduduk Banten merupakan pekerja. Dia yakin bahwa semua pekerja akan mendukung dirinya. “Saya berangkat dari niat tulus untuk membenahi Banten, saya yakin para pekerja dan masyarakat akan mendukung pencalonan saya,” katanya.
Saat ditanya apakah siap bersaing dengan nama-nama besar yang sudah terlebih dahulu menyosialisasikan diri seperti Ratu Atut Chosiyah, Wahidin Halim, dan Jazuli Juwaini, Dwi mengatakan bahwa pertarungan pilgub bukan pertarungan figur. “Persaingannya dalam pilgub lebih pada siapa yang pro perubahan dan siapa yang status quo,” katanya.
Ketua Kelompok Kerja Pencalonan KPU Banten Agus Supriyatna mengatakan, pihaknya langsung melakukan verifikasi terhadap berkas yang diserahkan Dwi Jatmiko. “Kami akan hitung sampai selesai, apakah sudah sesuai sebagaimana yang disyaratkan yakni 4 persen dari jumlah pemilih atau tidak. Kalau sudah sesuai kami berikan tanda terima, tapi kalau kurang akan kami tolak,” katanya.
Hingga penutupan tadi malam, ada empat calon yang menyerahkan berkas dukungan ke KPU Banten. Yaitu Irjen (Purn) Maman Sulaeman yang berpasangan dengan Tb Fathul Adzim, Dwi Jatmiko yang berpasangan dengan Muhamad Cecep Mulyadinata, Siti Komalasari, dan Siti Aisyah Soekarnopteri.
Maman Sulaeman-Fathul Adzim menyerahkan berkas dukungan ke KPU Banten 15 menit sebelum masa pengembalian berkas ditutup. Pasangan ini menyerahkan dukungan diikuti oleh para pendukungnya.
Selain Maman Sulaeman-Fathul Adzim, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Banten Dwi Jatmiko juga ikut menyerahkan dukungan pendaftaran calgub. Dalam formulir yang diserahkan ke KPU Banten itu Dwi berpasangan dengan Muhammad Cecep Mulyadinata, mantan Ketua DPC K-SPSI Kabupaten Tangerang.
Pantauan Media , Dwi mendatangi kantor KPU di Jalan KH Sochari, Kota Serang, sekira pukul 22:00 WIB didampingi puluhan pendukung. Dwi juga membawa puluhan kardus yang diangkut dengan dua mobil bak terbuka berisi berkas dukungan berupa fotokopi KTP dan bukti dukungan warga lengkap dengan tanda tangan. “Kami siap maju, siap bersaing secara sehat dalam pilgub melalui jalur perseorangan,” kata Dwi usai menyerahkan berkas.
Dalam penyerahan berkas tersebut, Dwi diterima langsung oleh Ketua Pokja Pencalonan KPU Banten Agus Supriyatna. Dwi mengaku, membawa 486.566 lembar dukungan warga berupa fotokopi KTP dan dukungan tanda tangan. “Dukungan yang kami bawa melebihi yang disyaratkan KPU yakni 410.313 lembar KTP dan pernyataan dukungan yang ditandatangani warga,” ujarnya.
Dwi optimistis bisa lolos sebagai calgub dari jalur perseorangan. Ia mengklaim didukung oleh 1,5 juta buruh dan pekerja yang berasal dari delapan kabupaten/kota di Banten. Kata dia, 75 persen penduduk Banten merupakan pekerja. Dia yakin bahwa semua pekerja akan mendukung dirinya. “Saya berangkat dari niat tulus untuk membenahi Banten, saya yakin para pekerja dan masyarakat akan mendukung pencalonan saya,” katanya.
Saat ditanya apakah siap bersaing dengan nama-nama besar yang sudah terlebih dahulu menyosialisasikan diri seperti Ratu Atut Chosiyah, Wahidin Halim, dan Jazuli Juwaini, Dwi mengatakan bahwa pertarungan pilgub bukan pertarungan figur. “Persaingannya dalam pilgub lebih pada siapa yang pro perubahan dan siapa yang status quo,” katanya.
Ketua Kelompok Kerja Pencalonan KPU Banten Agus Supriyatna mengatakan, pihaknya langsung melakukan verifikasi terhadap berkas yang diserahkan Dwi Jatmiko. “Kami akan hitung sampai selesai, apakah sudah sesuai sebagaimana yang disyaratkan yakni 4 persen dari jumlah pemilih atau tidak. Kalau sudah sesuai kami berikan tanda terima, tapi kalau kurang akan kami tolak,” katanya.