Balon Perseorangan Berguguran -->

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Balon Perseorangan Berguguran

Sunday, June 12, 2011

SERANG - Bakal calon (balon) gubernur dari jalur per­seorangan yang mengambil formulir pen­daf­taran banyak yang gugur lantaran sampai tadi malam pukul 24.00 WIB tidak menyerahkan berkas du­kungan kepada KPU Banten. Mereka adalah, Nyimas Ratu Ayu Nila Mayangsari, Elis Yunard–Heru Sutopo, Janwar Gumelar, Hasanudin, Hasan Djuwaeni, Babay Suchiwan–Rieke Diah Pitaloka, Yan­dra Doni, dan Susi Rita Dianti.
Hingga penutupan tadi malam, ada empat calon yang menyerahkan berkas dukungan ke KPU Banten. Yaitu  Irjen (Purn) Maman Sulaeman yang berpasangan dengan Tb Fathul Adzim, Dwi Jatmiko yang ber­pasangan dengan Muhamad Cecep Mul­yadinata, Siti Komalasari, dan Siti Aisyah Soekarnopteri.
Maman Sulaeman-Fathul Adzim menye­rahkan berkas dukungan ke  KPU Banten 15 menit sebelum masa pe­ngem­balian berkas ditutup. Pasangan ini menye­rah­kan dukungan diikuti oleh para pendukungnya.
Selain Maman Sulaeman-Fathul Adzim, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Banten Dwi Jatmiko juga ikut menyerahkan dukungan pen­daftaran calgub. Dalam formulir yang diserahkan ke KPU Banten itu Dwi berpasangan dengan Mu­hammad Cecep Mulyadinata, mantan Ketua DPC K-SPSI Ka­bu­paten Tangerang.
Pantauan Media , Dwi men­datangi kantor KPU di Jalan KH Sochari, Kota Serang, sekira pukul 22:00 WIB didampingi puluhan pen­dukung. Dwi juga membawa puluhan kardus yang diangkut dengan dua mobil bak terbuka berisi berkas dukungan berupa fotokopi KTP dan bukti dukungan warga lengkap dengan tanda tangan. “Kami siap maju, siap bersaing secara sehat dalam pilgub melalui jalur per­se­orang­an,” kata Dwi usai me­nyerahkan berkas.
Dalam penyerahan berkas tersebut, Dwi diterima langsung oleh Ketua Pokja Pencalonan KPU Banten Agus Supriyatna. Dwi mengaku, membawa 486.566 lembar dukungan warga berupa fotokopi KTP dan dukungan tanda tangan. “Dukungan yang kami bawa melebihi yang di­syarat­kan KPU yakni 410.313 lembar KTP dan pernyataan dukungan yang ditandatangani warga,” ujarnya.
Dwi optimistis bisa lolos sebagai calgub dari jalur perseorangan. Ia mengklaim didukung oleh 1,5 juta buruh dan pekerja yang berasal dari delapan kabupaten/kota di Banten. Kata dia, 75 per­sen penduduk Banten merupakan pekerja. Dia yakin bahwa semua pekerja akan mendukung dirinya. “Saya berangkat dari niat tulus untuk membenahi Banten, saya yakin para pekerja dan masya­rakat akan mendukung pen­calonan saya,” katanya.
Saat ditanya apakah siap ber­saing dengan nama-nama besar yang sudah terlebih dahulu menyosialisasikan diri seperti Ratu Atut Chosiyah, Wahidin Halim, dan Jazuli Juwaini, Dwi mengatakan bahwa pertarungan pilgub bukan pertarungan figur. “Per­saingannya dalam pilgub lebih pada siapa yang pro per­ubahan dan siapa yang status quo,” katanya.
Ketua Kelompok Kerja Pen­calonan KPU Banten Agus Sup­riyatna mengatakan, pihak­nya langsung melakukan veri­fikasi terhadap berkas yang di­serahkan Dwi Jatmiko. “Kami akan hitung sampai selesai, apakah sudah sesuai sebagai­mana yang di­syarat­kan yakni 4 persen dari jumlah pemilih atau tidak. Kalau sudah sesuai kami berikan tanda terima, tapi kalau kurang akan kami tolak,” katanya.