TANGERANG - Imbauan yang penuh makna disampaikan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah untuk pegawai dan pejabat di lingkungan Pemprov Banten. Atut meminta agar mereka fokus bekerja menjalankan tugas, pokok, dan fungsinya. Para pegawai dan pejabat diharapkan tidak terlibat politik praktis, termasuk dalam perhelatan pemilihan gubernur Banten pada 22 Oktober mendatang.
“Sebagai pegawai negeri sipil, tugas utamanya adalah melayani kepentingan masyarakat. Jadi mereka harus bekerja dengan sebaik-baiknya. Konsentrasi di tugasnya adalah yang terpenting,” kata Atut usai menghadiri Rapat Kerja Provinsi I KNPI Banten, di Country Club Padang Golf Modernland, Kota Tangerang, Sabtu (4/6).
Atut mengaku telah menghubungi Sekretaris Daerah Muhadi agar bisa menginstruksikan PNS Pemprov untuk fokus bekerja serta tidak terlibat dalam pilgub. “Ibu (Atut menyebut dirinya-red) sudah meminta Sekda agar semua jajaran pegawai Pemprov konsen pada pekerjaannya. Pada pilkada nanti, PNS harus menjaga kredibilitasnya dan tak boleh ikut-ikutan dalam ranah politik praktis. Ibu pun sudah memberikan imbauan kepada mereka,” katanya.
Menyoal munculnya nama salah satu pejabat dalam bursa bakal calon wakil gubernur Banten, Atut mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hak asasi yang tidak bisa dilarang. “Tapi, alangkah eloknya bila masih menjabat, tetap fokus agar pekerjaannya tidak terbengkalai,” kata Atut.
Kata Atut, maraknya spanduk calon wakil gubernur yang berasal dari birokrat harus tetap diberi penghormatan. “Mungkin itu muncul dari arus bawah yang menginginkan beliau untuk maju. Ibu rasa yang mencalonkannya justru masyarakat itu sendiri. Dan, itu sah-sah saja tidak ada larangan,” paparnya.
Diketahui, Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Pemprov Banten M Shaleh MT merupakan pejabat Pemprov Banten yang santer disebut bakal maju sebagai bakal calon wakil gubernur Banten. Bahkan, Shaleh masuk nomimasi penjaringan di Partai Gerindra.
“Sebagai pegawai negeri sipil, tugas utamanya adalah melayani kepentingan masyarakat. Jadi mereka harus bekerja dengan sebaik-baiknya. Konsentrasi di tugasnya adalah yang terpenting,” kata Atut usai menghadiri Rapat Kerja Provinsi I KNPI Banten, di Country Club Padang Golf Modernland, Kota Tangerang, Sabtu (4/6).
Atut mengaku telah menghubungi Sekretaris Daerah Muhadi agar bisa menginstruksikan PNS Pemprov untuk fokus bekerja serta tidak terlibat dalam pilgub. “Ibu (Atut menyebut dirinya-red) sudah meminta Sekda agar semua jajaran pegawai Pemprov konsen pada pekerjaannya. Pada pilkada nanti, PNS harus menjaga kredibilitasnya dan tak boleh ikut-ikutan dalam ranah politik praktis. Ibu pun sudah memberikan imbauan kepada mereka,” katanya.
Menyoal munculnya nama salah satu pejabat dalam bursa bakal calon wakil gubernur Banten, Atut mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hak asasi yang tidak bisa dilarang. “Tapi, alangkah eloknya bila masih menjabat, tetap fokus agar pekerjaannya tidak terbengkalai,” kata Atut.
Kata Atut, maraknya spanduk calon wakil gubernur yang berasal dari birokrat harus tetap diberi penghormatan. “Mungkin itu muncul dari arus bawah yang menginginkan beliau untuk maju. Ibu rasa yang mencalonkannya justru masyarakat itu sendiri. Dan, itu sah-sah saja tidak ada larangan,” paparnya.
Diketahui, Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Pemprov Banten M Shaleh MT merupakan pejabat Pemprov Banten yang santer disebut bakal maju sebagai bakal calon wakil gubernur Banten. Bahkan, Shaleh masuk nomimasi penjaringan di Partai Gerindra.
PENDAMPING ATUT
Pada bagian lain, Atut akan mengumumkan pendampingnya pada awal Juli mendatang. Menurutnya, penentuan calon pendamping harus dilakukan secara cermat. “Ini hajatan besar, jadi tidak bisa sembarangan menentukan pendamping. Tentu calonnya harus dapat diakomodir seluruh partai politik koalisi. Sepertinya awal Juli baru bisa diputuskan,” kata Atut.
Ketika ditanya belum juga ada calon wakil gubernur yang mengerucut serta tidak ada tanda-tanda siapa yang pas akan menimbulkan kesan bahwa dirinya ragu-ragu, Atut menampiknya. “Harus penuh pertimbangan dan tidak boleh serampangan. Sebab, bermitra dengan pasangan bukan hanya untuk satu atau dua bulan tetapi lima tahun mendatang. Pematangan terus dilakukan yang penting seluruh partai pengusung bisa menerima,” tegasnya.
Menyinggung bahwa dirinya akan berdampingan dengan Wakil Bupati Tangerang Rano Karno, secara diplomatis Atut mengatakan bahwa itu bisa terjadi dalam politik.
Sebelumnya, Walikota Tangerang Wahidin Halim, yang juga disebut-sebut bakal tampil dalam Pilgub Banten belum mau terbuka siapa pendampingnya.
Wahidin mengatakan, calon wakilnya haruslah yang mampu menambah perolehan suara untuk pemenangan. “Masih ditimbang-timbang. Kalau sudah ada, nanti dikasih tahu,” kata Wahidin.
Wahidin mengaku intens sosialisasi dan konsolidasi di internal partai yang dipimpinnya. Wahidin mengisyaratkan calon wakil gubernur yang akan mendampinginya adalah figur dari luar Tangerang. Ia tak membantah nama-nama yang beredar saat ini sedang dipertimbangkan
Pada bagian lain, Atut akan mengumumkan pendampingnya pada awal Juli mendatang. Menurutnya, penentuan calon pendamping harus dilakukan secara cermat. “Ini hajatan besar, jadi tidak bisa sembarangan menentukan pendamping. Tentu calonnya harus dapat diakomodir seluruh partai politik koalisi. Sepertinya awal Juli baru bisa diputuskan,” kata Atut.
Ketika ditanya belum juga ada calon wakil gubernur yang mengerucut serta tidak ada tanda-tanda siapa yang pas akan menimbulkan kesan bahwa dirinya ragu-ragu, Atut menampiknya. “Harus penuh pertimbangan dan tidak boleh serampangan. Sebab, bermitra dengan pasangan bukan hanya untuk satu atau dua bulan tetapi lima tahun mendatang. Pematangan terus dilakukan yang penting seluruh partai pengusung bisa menerima,” tegasnya.
Menyinggung bahwa dirinya akan berdampingan dengan Wakil Bupati Tangerang Rano Karno, secara diplomatis Atut mengatakan bahwa itu bisa terjadi dalam politik.
Sebelumnya, Walikota Tangerang Wahidin Halim, yang juga disebut-sebut bakal tampil dalam Pilgub Banten belum mau terbuka siapa pendampingnya.
Wahidin mengatakan, calon wakilnya haruslah yang mampu menambah perolehan suara untuk pemenangan. “Masih ditimbang-timbang. Kalau sudah ada, nanti dikasih tahu,” kata Wahidin.
Wahidin mengaku intens sosialisasi dan konsolidasi di internal partai yang dipimpinnya. Wahidin mengisyaratkan calon wakil gubernur yang akan mendampinginya adalah figur dari luar Tangerang. Ia tak membantah nama-nama yang beredar saat ini sedang dipertimbangkan