Atut Minta PNS Tak Berpolitik Praktis -->

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Atut Minta PNS Tak Berpolitik Praktis

Tuesday, June 7, 2011

TANGERANG - Imbauan yang pe­nuh makna disampaikan Gu­bernur Banten Ratu Atut Cho­siyah untuk pegawai dan pejabat di lingkungan Pemprov Banten. Atut meminta agar mereka fokus bekerja menjalankan tugas, po­kok, dan fungsinya. Para pegawai dan pejabat diharapkan tidak terlibat politik praktis, termasuk dalam perhelatan pemilihan gubernur Banten pada 22 Ok­tober mendatang.
“Sebagai pegawai negeri sipil, tugas utamanya adalah melayani ke­­pentingan masyarakat. Jadi me­­reka harus bekerja dengan se­baik-baiknya. Konsentrasi di tu­gasnya adalah yang terpenting,” kata Atut usai menghadiri Rapat Kerja Provinsi I KNPI Banten, di Country Club Padang Golf Mo­der­nland, Kota Tangerang, Sabtu (4/6).
Atut mengaku telah meng­hubungi Sekretaris Daerah Mu­hadi agar bisa menginstruksikan PNS Pemprov untuk fokus bekerja ser­ta tidak terlibat dalam pilgub. “Ibu (Atut menyebut dirinya-red) sudah meminta Sekda agar semua jajaran pegawai Pemprov konsen pada pekerjaannya. Pada pilkada nanti, PNS harus menjaga kredibilitasnya dan tak boleh ikut-ikutan dalam ranah politik prak­tis. Ibu pun sudah mem­be­ri­kan imbauan kepada m­e­reka,” katanya.
Menyoal munculnya nama sa­lah satu pejabat dalam bursa ba­kal calon wakil gubernur Ban­ten, Atut mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hak asa­si yang tidak bisa dilarang. “Tapi, alangkah eloknya bila ma­sih menjabat, tetap fokus agar pe­kerjaannya tidak terbengkalai,” ka­ta Atut.
Kata Atut, maraknya spanduk ca­lon wakil gubernur yang ber­asal dari birokrat harus tetap di­beri penghormatan. “Mungkin itu muncul dari arus bawah yang meng­­inginkan beliau untuk maju. Ibu rasa yang men­ca­lon­kannya justru masyarakat itu sen­diri. Dan, itu sah-sah saja ti­dak ada larangan,” papar­nya.
Diketahui, Kepala Dinas Bina Mar­ga dan Tata Ruang Pemprov Banten M Shaleh MT merupakan pejabat Pemprov Banten yang santer disebut bakal maju sebagai bakal calon wakil gubernur Ban­ten. Bahkan, Shaleh masuk no­mi­masi penjaringan di Partai Ge­rindra.
PENDAMPING ATUT
Pada bagian lain, Atut akan me­­ngumumkan pendampingnya pada awal Juli mendatang. Me­nu­rutnya, penentuan calon pen­­damping harus dilakukan se­cara cermat. “Ini hajatan besar, jadi tidak bisa sem­ba­rangan menentukan pen­dam­ping. Tentu calon­nya harus da­pat diakomodir se­luruh partai politik koalisi. Se­pertinya awal Juli baru bisa di­putuskan,” kata Atut.
Ketika ditanya belum juga ada calon wakil gubernur yang me­ngerucut serta tidak ada tanda-tanda siapa yang pas akan me­nimbulkan kesan bahwa dirinya ragu-ragu, Atut menampiknya. “Harus penuh pertimbangan dan tidak boleh serampangan. Sebab, bermitra dengan pasangan bu­kan hanya untuk satu atau dua bulan tetapi lima tahun men­datang. Pematangan terus di­lakukan yang penting seluruh partai pengusung bisa me­nerima,” tegasnya.
Menyinggung bahwa dirinya akan berdampingan dengan Wakil Bupati Tangerang Rano Karno, secara diplomatis Atut me­ngatakan bahwa itu bisa ter­jadi dalam politik.
Sebelumnya, Walikota Ta­nge­rang Wahidin Halim, yang juga disebut-sebut bakal tampil dalam Pilgub Banten belum mau ter­buka siapa pendampingnya.
Wahidin mengatakan, calon wa­kilnya haruslah yang mampu menambah perolehan suara untuk pemenangan. “Masih di­timbang-timbang. Kalau sudah ada, nanti dikasih tahu,” kata Wahidin.
Wahidin mengaku intens so­sialisasi dan konsolidasi di in­ternal partai yang dipimpin­nya. Wahidin meng­isyarat­kan calon wakil gubernur yang akan men­dampinginya adalah figur dari luar Tangerang. Ia tak mem­ban­tah nama-nama yang ber­edar saat ini sedang di­per­tim­bangkan