PONTANG – Kepala SDN Bayongbong, Desa Linduk, Kecamatan Pontang, Dardiri Badrun meminta Pemkab Serang segera membangun sekolahnya yang kini rusak berat.
Akibat rusaknya sekolah tersebut, dari tahun ke tahun sekolah negeri tersebut selalu kekurangan siswa. “Siswa sekolah kami cuma 75 anak. Yang paling sedikit di kelas III, yakni cuma tujuh siswa,” kata Dardiri, Jumat (13/5).
Dardiri mengatakan, pada saat ujian nasional (UN) yang baru saja berakhir, siswanya terpaksa harus mengikuti ujian di sekolah lain karena kondisi gedung sekolah tidak layak untuk digelarnya UN. “Bila kondisi SDN Bayongbong tidak rusak, kita bisa menyelenggarakan UN sendiri. Kita terpaksa ikut UN di SDN Linduk 2,” katanya.
SDN Bayongbong mempunyai dua unit gedung. Gedung pertama untuk kelas I sampai III, dan gedung II untuk kelas IV sampai VI dan ruang guru. “Tahun 2002 pernah ada perbaikan tapi hanya untuk satu gedung, yakni mengganti asbes dengan genteng. Anggarannya sekitar Rp 40 juta. Karena hanya ganti dengan genteng, sekarang kayu plafonnya sudah patah,” katanya.
Dardiri berharap, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Serang untuk memprioritaskan pembangunan sekolah yang dipimpinnya untuk menyelamatkan SDN Bayongbong dari kehilangan siswa. ”Saya sudah berulangkali mengajukan permohonan perbaikan gedung sekolah, baik melalui UPTD maupun ke dinas tapi belum mendapat tanggapan,” ungkap Dardiri.
Belum lama ini, mantan Kepala Bidang TK/SD Dindik Kabupaten Serang Asep Nugraha Jaya mengatakan bahwa SDN Bayongbong sudah masuk dalam prioritas pembangunan pada tahun ini karena dari enam ruang di SDN Bayongbong, semuanya rusak. “Salah satu prioritas pembangunan di Kecamatan Pontang adalah SDN Bayongbong, mudah-mudahan segera diperbaiki,” katanya(tim_one)