SALEH MT KANDIDAT CALON WAKIL GUBERNUR BANTEN -->

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

SALEH MT KANDIDAT CALON WAKIL GUBERNUR BANTEN

Sunday, May 8, 2011

Semarak Pemilihan Gubernur (pilgub) Banten 2011 kian terasa. Sejumlah nama tokoh santer disebut-sebut sebagai kandidat Gubernur Banten terus menyeruak dan memenuhi ranah publik. Salah satunya, yakni Ratu Atut Chosiyah (saat ini Gubernur Banten-red). Bahkan, Atut sudah menyosialisasikan niatnya maju sebagai kandidar Gubernur.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten pun sudah menjadwalkan tahapan pemilihan gubernur Banten periode 2011–2015, yakni pada mulai pada Mei–Juni 2011. Jadwal pemilihan pada putaran pertama diperkirakan akan dilakukan Oktober 2011. Sedangkan jika terjadi putaran kedua, diperkirakan pemilihan akan dilakukan pada November atau awal Desember 2011.

Tahapan pemilihan Gubernur Banten sudah dimulai, namun kandidat calon Wakil Gubernur Banten yang akan mendampingi Ratu Atut Chosiyah pada Pilkada tahun ini belum ditetapkan.

Sementara, sejumlah nama yang siap dan cocok mendampingi Atut dalam bursa Pilkada Gubernur sudah banyak bermunculan. Salah satunya yakni, Ir. H.M. Shaleh, MT. Bahkan, sejumlah elemen masyarakat di Banten pun siap mengusung dan mendukung mantan Pjs Walikota Tangerang Selatan ini. Dukungan tersebut salah satunya datang dari Himpunan Pemuda Cilegon (HIPCI).

Menurut Marjuki, selaku ketua HIPCI, bahwa sosok bakal calon Wakil Gubernur yang paling cocok mendampingi Atut adalah H.M. Shaleh. Mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten ini, kata Juki memiliki segudang pengalaman sebagai birokrat.

“H.M. Saleh pas untuk diusung sebagai salah satu kandidat karena memiliki pengalaman sebagai birokrat. Dia (H.M. Saleh -red) kaya pengalaman sebagai birokrat karena dia pernah menjadi Pjs Walikota Tangsel,” ujar Juki.

Kata Juki, kandidat Cawagub perlu sosok yang memiliki latarbelakang birokrat karena dalam tugasnya kelak mengurusi birokrasi. “Oleh karena itu, bila kandidat Cawagub yang akan mendapingi Atut tidak memahami birokrasi tentu akan kesulitan untuk mengelola pemerintahan dengan baik,” ujarnya.

Hal sedana dikatakan Ketua Himpunan Pekerja Sosial Cilegon (HPSC) Dumyati. Menurutnya, kandidat Cawagub yang ideal untuk mendampingi Atut harus dari kalangan birokrat.

“Sosok yang pas untuk mendampingi Atut adalah dari kalangan birokrat. Karena seorang birokrat dalam berbuat dengan menggunakan perhitungan yang matang. Sosok tersebut adalah H. M. Shaleh,” tegas Dumyati.

Dumyati mengatakan, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tidak ada larangan seorang birokrat diusulkan menjadi Cawagub.

“Sah-sah saja apabila kalangan birokrat menjadi cawagub. Merupakan hak seorang birokrasi sebagai warga negara Indonesia untuk menjadi Gubernur maupun dari Wagub.

Persatuan Pemuda Tangerang Raya (PPTR), Irianto mengatakan, Cawagub yang berasal dari Birokrat memiliki sejumlah kelebihan. “Kelebihan itu salah satunya adalah bisa melakukan tata kelola pemerintahan,” ujar Irianto.

Pendapat yang sama juga diutarakan dari Persaudaraan Masyarakat Tangerang Selatan (PMTS), Jun Jun Ho. Menurutnya, Wagub dari kalangan birokrasi mempunyai modal yang mapan dalam menjalankan roda pemerintahan. “Kriteria ini juga terdapat pada sosok H.M. Shaleh. Beliau pernah menjabat Pjs Walikota Tangsel. Sehingga tidak diragukan lagi,” tegas Jun Jun Ho.

Solideritas Masyarakat Urban (SMU) Tangerang Raya, Djoko Rusmanto, mengatakan, bahwa pengalaman menjadi bagian tak terpisahkan dari keberhasilan kepemimpinan.

“Bukankah pengalaman adalah guru terbaik dalam menentukan jejak langkah pada masa sekarang dan mendatang. Untuk itu, kriteria sosok pendamping Atut harus mampu menguasai pengelolaan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan. Dan dikenal oleh semua lapisan masyarakat. Kriteria itu hanya ada pada mantan Pjs Walikota Tangsel H. M. Shaleh,” tegasnya.

Senada juga dikatakan oleh Arofat dari Masyarakat Peduli Lebak, dan Sudrajat dari Masyarakat Pandeglang Bersatu (MPB). Mereka berpandangan bahwa kriteria pendamping Atut yang ideal harus memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang pemerintahan.

“Cawagub dari kalangan Birokrat jika terpilih nantinya dipastikan dapat langsung lari memimpin memajukan daerahnya, sehingga tidak harus merangkak untuk belajar. Untuk itu, kami sepakat untuk mengusung H. M. Shaleh menjadi kandidat Cawagub mendampingi Ratu Atut Chosiyah,” ujar Arofat yang diamini juga oleh Sudrajat.

Sementara, Ratu Atut Chosiyah kepada wartawan mengaku kandidat calon Wakil Gubernur Banten, yang akan mendampingi dirinya pada Pilkada Gubernur 2011, akan diketahui pada Agustus.

“Belum ada, siapa kandidatnya, baik dari partai politik maupun dari lingkungan birokrat karena masih belum dibahas. Pokoknya nanti sebelum pendaftaran Agustus 2011 akan diumumkan. Jadi masih jauh,” katanya.

Namun, Atut meminta kepada masyarakat untuk menyampaikan siapa kandidat calon Wagub Banten kepada dirinya. “Kalau ada yang mengusulkan, silakan dari teman-teman juga bisa menyampaikan,” katanya seraya tersenyum.

Untuk kriterianya sendiri, lanjut Atut, sosok yang akan mendampinginya sebagai calon Wakil Gubernur Banten adalah seseorang yang mampu bekerja sama dan bisa menjalankan roda pemerintahan. “Untuk popularitas itu tidak terlalu penting,” katanya.