
Benyamin mengatakan penandatangan kerja sama dengan kedua wilayah tersebut selesai akhir bulan Mei ini. Pertemuan dengan kedua pimpinan daerah tersebut pun sudah dilakukan.
“Hari ini kepala dinas kebersihan pertamanan dan pemakaman tangsel sedang bertemu dengan pimpinan daerah Kabupaten Serang untuk membahas kerja sama pembuangan tersebut. Sedangkan dengan kota Tangerang sudah dilakukan sebelumnya,” katanya.
Mengenai biaya yang dikeluarkan Kota Tangerang Selatan untuk atas pembuangan sampah tersebut. Benyamin menuturkan pihaknya belum bisa memastikan karena masih dalam pembahasan.
Namun, akibat dari pembuangan sebagian sampah tersebut, pihaknya memang akan mengeluarkan biaya sebagai kompensasi. “Untuk jumlah biaya, akan diketahui setelah kesepakatan,” katanya.
Sementara itu, Benyamin menuturkan, jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya mencapai 1600 meter kubik. Sampah tersebut sebagian besar dari sampah perumahan dan pasar tradisional.
“Dari jumlah sampah yang ada, kita belum mengetahui jumlah yang akan dibuang ke dua daerah tersebut. Karena, harus disesuaikan dengan daya tampung TPA di wilayah itu,” katanya.
Sedangkan untuk pembuatan TPA di Cipeucang, Kecamatan Setu. Benyamin mengatakan bila saat ini sedang dilakukan penambahan lahan seluas 2,5 hektar dengan biaya sebesar Rp2,5 miliar.
Sehingga, lahan di TPA Cipeucang nantinya memiliki luas 10 hektar. Tak hanya itu, Pemkot Tangsel pun telah berkoordinasi dengan kementrian untuk membantu dalam teknologi untuk penanganan sampah.
“Dari kementrian PU sudah siap membantu dalam hal penambahan lahan dan penerapan teknologi yang akan nantinya digunakan,” katanya menjelaskan.
Sebelumnya, pada hari Rabu (3/5) Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany bertemu Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim. Hasil pertemuan tersebut Pemkot Tangerang menunggu draft pengajuan kerja sama dari Pemkot Tangsel.