CILEGON - Pelaksanaan pembangunan Sub Terminal Seruni dipastikan akan molor dari jadwal. Ini lantaran perencanaan pembangunan yang menjadi leading sector Dinas Perhubungan (Dishub) Cilegon tersebut kini baru mencapai tahap penghitungan harga sendiri atau owner estimate (OE) dan penghitungan teknis atau engineer estimate (EE).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon Erwin Harahap mengatakan, penghitungan OE dan EE tengah dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) atas permintaannya. “Permintaan bantuan teknis ke DPU untuk melakukan penghitungan itu sudah kita ajukan,” kata Erwin, kemarin. Dikatakannya, setelah selesainya penghitungan OE dan EE tahapan selanjutnya adalah proses lelang. Namun, proses lelang lagi-lagi belum bisa dipastikan. “Kita berupaya secepatnya, tapi kan prosedurnya juga harus ditempuh. Jadi belum tahu kapan akan selesai,” jelasnya. Kepala Seksi Gedung DPU Kota Cilegon Jhoni Husban membenarkan jika proyek yang dibiayai bantuan blockgrant (bantuan keuangan) Pemprov Banten senilai Rp 5 miliar itu akan molor. “Untuk dapat memulai pekerjaan fisik, masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui,” ujar Jhoni.
Saat ini, penghitungan EO dan EE yang dilakukan tim DPU Cilegon baru berjalan 60 persen. Tahapannya baru mencapai penghitungan rencana anggaran biaya (RAB). “Kita masih buat RAB untuk menghitung kebutuhan dana Rp 5 miliar,” ungkapnya.
Pihaknya menargetkan penyelesaian penghitungan EO dan EE pekan ke dua Mei mendatang. Setelah selesai, DPU dan Dishub akan membahas teknis pelelangan proyek. Proses lelang diperkirakan memakan waktu 30 hingga 40 hari. “Kalau jadwal itu tidak meleset, paling lambat akhir Juni atau awal Juli baru bisa dikerjakan,” ujarnya.
Dana Rp 5 miliar tersebut rencananya untuk membangun jalan lintasan, gedung menara, halte atau ruang tunggu penumpang serta pengerasan jalan. “Untuk pembangunan kantor UPTD terminal, rencananya akan menggunakan APBD Cilegon. Kita upayakan masuk di anggaran perubahan 2011,” jelas Jhoni.(Tim_one)
Saat ini, penghitungan EO dan EE yang dilakukan tim DPU Cilegon baru berjalan 60 persen. Tahapannya baru mencapai penghitungan rencana anggaran biaya (RAB). “Kita masih buat RAB untuk menghitung kebutuhan dana Rp 5 miliar,” ungkapnya.
Pihaknya menargetkan penyelesaian penghitungan EO dan EE pekan ke dua Mei mendatang. Setelah selesai, DPU dan Dishub akan membahas teknis pelelangan proyek. Proses lelang diperkirakan memakan waktu 30 hingga 40 hari. “Kalau jadwal itu tidak meleset, paling lambat akhir Juni atau awal Juli baru bisa dikerjakan,” ujarnya.
Dana Rp 5 miliar tersebut rencananya untuk membangun jalan lintasan, gedung menara, halte atau ruang tunggu penumpang serta pengerasan jalan. “Untuk pembangunan kantor UPTD terminal, rencananya akan menggunakan APBD Cilegon. Kita upayakan masuk di anggaran perubahan 2011,” jelas Jhoni.(Tim_one)