
Bayu Panatagama
Rencananya, Musda kali ini akan dibuka langsung oleh Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh Muhammadiyah dari Provinsi Banten hingga Pimpinan Pusat.
Ketua Panitia Musda, Bayu Panatagama mengatakan, musda kali ini mengambil tema, ‘bersatu dengan hati berjuang dengan ikhlas menuju ridho illahi’, dengan agenda penting yang dilaksanakan diantaranya pertanggungjawaban, pemilihan pemimpin, serta penyusunan program kerja untuk lima tahun ke depan.
Agenda Musda kali ini, juga akan dimeriahkan dengan pawai ta’aruf oleh perserikatan Muhammadiyah se-Kota Cilegon, serta agenda pemutaran film Sang Pencerah, yang merupakan film tentang sejarah berdirinya organisasi Muhammadiyah di Indonesia.
Bayu menambahkan, ada dua hal yang penting untuk diwacanakan dalam pelaksanan Musda kali ini, yakni program peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan ekonomi lembaga.
“Fokus kita kedepan selain meningkatkan kualitas generasi melalui pendidikan dan dakwah, kita juga berencana akan membuat Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) untuk pengembangan ekonomi lembaga,” jelasnya.
Informasi yang diperoleh Koran Banten.Com, menjelang Musda ini sejumlah nama mulai bermunculan untuk diusung menjadi pimpinan DPD Muhammadiyah Kota Cilegon periode 2011 -2016. Mereka akan memperebutkan sekitar 60 suara, yang berasal dari organisai otonom, pengurus cabang di setiap kecamatan dan juga anggota lainnya.
Sejumlah nama tersebut diantaranya, M Tahyar yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah, Harri Purnomo, Babay Taufik, Bambang R Hadi, Jamal Abdul Nasir, Ketua CCSR Moch Nadjib, dan juga yang dinilai memiliki kans besar untuk memimpin Muhammadiyah kedepan, adalah Ketua Panitia Musda kali ini, Bayu Panatagama.
M. Tahyar saat dikonfirmasi mengatakan, tradisi di Muhammadiyah tidak ada calon pimpinan yang berambisi. Karena itu, siapapun yang diusung oleh anggota, pastinya merupakan kader terbaik. Namun, Tahyar mengaku, siap mendedikasikan dirinya untuk organisasi dakwah ini, jika memang dirinya mendapat kepercayaan dari anggota yang lain.
“Bagi saya Muhammadiyah sebagai ladang amal, jadi bukan untuk diperebutkan. Siapapun yang memimpin Muhammadiyah kedepan, dia harus bisa memberdayakan potensi yg ada, terutama mempersatukan semua unsur yang menjadi kekuatan organisasi, serta mampu meredam konflik di internail,” kata Tahyar, seraya berharap Muhammadiyah Kota Cilegon, kedepannya bisa lebih berkontribusi aktif terhadap pembangunan daerah. (Tim_one)