Serang |Rencana kegiatan lomba Jambore PTK PAUDNI 2011 tingkat Provinsi Banten akan melibatkan 42 orang penilai/ juri independen. Mereka merupakan perwakilan dari tiga unsure, yakni unsure akademisi, praktisi dan unsure dinas di Banten.“Seluruh tim penilai jambore (PTK PAUDNI) nantinya akan di SK-an oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten,” kata Kepala Seksi Fasilitasi Pelaksanaan Program Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal (BPPNF) Provinsi Banten, Enok Djubaedah, kepada media, Senin (9/5) sore, di ruang kerjanya.
Dikatakannya, saat ini pihaknya masih menunggu naskah hasil pemenang lomba jambore Kabupaten/ Kota karena naskah tersebut merupakan dasar penentuan peserta lomba jambore tingkat Provinsi. “Sesuai jadual, naskah para pemenang tersebut paling lambat tanggal 23 Mei 2011 pukul 12.00 Wib sudah harus masuk,” katanya.
Menurutnya, batas akhir penyerahan berkas tersebut mengacu pada jadual pelaksanaan jambore PTK PAUDNI tingkat nasional yang rencananya akan di gelar pada tanggal 13 – 19 Juli 2011 di Kota Makasar, Sulawesi.
“Mudah-mudahan sebelum batas waktu yang ditentukan bisa diselesaikan,” katanya seraya mengatakan “pelaksanakan jambore provinsi akan diselenggarakan di Hotel Mambruk, Anyer”.
Terkait penghargaan yang akan diberikan kepada para pemenang, kata Enok, adalah berupa uang pembinaan dan notebook. Nilai uang pembinaan disesuaikan dengan prestasi yang diraih, juara 1 Rp.2,5 juta per orang, juara 2 Rp.2 juta per orang dan juara 3 Rp.1,5 juta per orang.“Penghargaan yang akan diberikan sama dengan tahun lalu, bedanya tahun ini tidak ada printernya,” katanya.
Enok berharap, para peserta lomba jambore tahun 2011 ini bisa meraih prestasi seperti tahun sebelumnya. “Mudah-mudahan tahun ini bisa meraih prestasi, minimal seperti tahun sebelumnya,” katanya.
Terpisah, Kepala Bidang PNFI Dinas Pendidikan Kota Serang, Lili Mutawali mengatakan bahwa penilaian lomba jambore PTK PAUDNI 2011 tingkat Kota Serang oleh para juri mengacu pada petunjuk teknis (juknis) jambore PTK PAUDNI. Para pemenang lomba nantinya akan dikirim ke perlombaan serupa tingkat Provinsi Banten.
“Sesuai juknis, ada tiga tahap penilaian yang dilakukan oleh tim penilai, tahap pertama administrasi, tahap kedua penilaian LKN dan LKT serta penilaian Porseni. Selanjutnya tahap ketiga adalah presentasi materi oleh masing-masing peserta yang lulus penilaian tahap pertama dan kedua,” katanya.
Dijelaskan oleh Lili, untuk penilaian terhadap LKN (Lomba Karya Nyata) dan LKT (Lomba Karya Tulis) mencakup aspek teknis atau akademik (substansi) yang terdiri dari enam point. Keenam point itu adalah sistematika tulisan, orisinalitas atau keaslian suatu karya, inovasi, efektifitas dan Efesiensi atau ekonomis dari segi biaya dan kebermanfaatan sosial terhadap masyarakat sekitar. “Sedangkan penilaian porseni mencakup aspek teknis atau akademik terhadap persiapan tertulis atau konsep karya sesuai dengan masing-masing jenis lomba,” katanya.