Jakarta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mendapat penghargaan dari World Health Organization berupa Medali Pioneer Gubernur Anti Merokok saat acara Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Balaikota DKI Jakarta, Minggu (29/5/2011).
Penghargaan ini didapat oleh Fauzi Bowo lantaran usaha kerasnya dalam memerangi rokok dan mengajak warga Jakarta untuk sehat bersama melalui peraturan khusus larangan merokok yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No. 88 tahun 2010 tentang Kawasan Dilarang Merokok.
“Memang saat ini sudah cukup banyak kota yang melakukan gerakan kawasan dilarang merokok, tetapi Jakarta merupakan kota pendahulu yang memulai gerakan tersebut. Bahkan berjuang keras untuk menciptakan Jakarta bebas rokok. Ini kami berikan apresiasi tinggi, sebagai bentuk penghargaan kami berikan Medali Pioneer Gubernur Anti Merokok dari WHO,” kata WHO Representative to Indonesia, Khanchit Limpakarjanarat dalam acara Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) di Balaikota DKI, Jakarta, Minggu.
Jakarta, menurutnya, telah sukses menerapkan kawasan dilarang merokok dan gerakan hidup sehat tanpa merokok atau tembakau. Tidak hanya dengan dikeluarkannya Pergub No. 88 tahun 2010 saja, banyaknya dukungan terhadap kawasan dilarang merokok ini membuat Jakarta dinilai berhasil dalam menerapkan hal ini.
Khancit menambahkan bahwa sudah sebaiknya tiap kota dan negara mulai menerapkan hal serupa yaitu peraturan 100 persen bebas asap rokok.
Dengan adanya peraturan ini, semua tempat umum dan tempat kerja mengeluarkan larangan merokok di dalam ruangan. Hal ini disebabkan sistem ventilasi dan tempat khusus merokok tidak efektif melindungi masyarakat dari bahaya asap rokok.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menegaskan medali yang diterimanya dari WHO bukan untuk dirinya semata-mata, melainkan medali penghargaan untuk semua motivator dan pendukung gerakan anti tembakau yang berkeinginan membebaskan Jakarta dari asap rokok.
Ia juga mengucapkan terima kasih pada WHO yang memberikan dukungan untuk memerangi bahaya merokok ini.