Gubernur Banten Dan KAPOLRI Melayat Korban Pesawat Jatuh -->

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Gubernur Banten Dan KAPOLRI Melayat Korban Pesawat Jatuh

Monday, May 9, 2011

Tangerang (KB) Kapolri Timur Pradopo dan Gubernur Provinsi Banten Ratu Atut Chosiyah melayat ke kediaman AKP Teddy Effendy yang merupakan korban tewas akibat jatuhnya pesawat Merpati jurusan Sorong - Kaimana di Perairan Teluk Kaimana.
“Kami harapkan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Karena, peristiwa ini adalah musibah,” kata Kapolri Timur Pradopo ditemui di rumah duka di Komplek Graha Raya Blok J 18 No 2, Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Senin.
Dalam kunjungan yang tak kurang selama lima menit tersebut, Kapolri yang datang dengan menggenakan baju bergaris warna hitam putih dan kopiah hitam, pertama datang langsung menuju Musholla Ar - Rahman yang menjadi lokasi disemayamkannya sementara jenazah AKP Teddy Effendy sebelum dimakamkan hari Senin (9/5) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Setelah itu, Kapolri kemudian menuju rumah duka yang hanya berjarak beberapa meter dan bertemu dengan anggota keluarga korban yang diterima Taufik selaku adik korban.

Selang sepuluh menit, rombongan Gubernur Banten bersama walikota Tangerang Selatan, datang melayat ke rumah duka. Sama halnya
dengan Kapolri, rombongan tersebut langsung menuju tempat disemayamkannya sementara korban di Musholla Ar - Rahman.
“Setelah pembukaan MTQ tingkat Provinsi Banten, kami mengusahakan untuk melayat ke rumah duka. Karena, korban adalah warga Provinsi Banten yakni Kota Tangsel. Semoga, keluarga dapat diberikan ketabahan,” katanya.
Sebelumnya, jenazah AKP Teddy Effendy tiba di rumah duka pukul 21.10 WIB. AKP Teddy menjadi korban jatuhnya pesawat Merpati bersama istri dan anaknya. Jasad korban akan dimakamkan pada hari Senin (9/5) di Pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan pukul 10.00 WIB.
Pesawat Merpati Nusantara Airlines MA 60 PK MZK dengan nomor penerbangan MZ 8968 rute Sorong-Nabire-Kaimana, Sabtu siang sekitar pukul 14.05 WIT jatuh di laut ujung landas pacu Bandara Kaimana.
Pesawat itu mengangkut 18 orang penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dan dua bayi. Ikut dalam pesawat naas itu sejumlah awak pesawat.
Pesawat tersebut dipiloti Kapten Purwandi Wahyu dengan Co Pilot Paul Nap. Awak pesawat yang ikut dalam penerbangan itu Pramugari Sumaryani dan Indriyana Puspasari serta dua teknisi yakni Joko dan Dadi Tarsidik.
Pesawat naas itu mengalami putus komunikasi dengan menara pengawas dalam posisi 15 mil dari Kaimana. Saat insiden jatuhnya
pesawat Merpati tersebut, cuaca di sekitar Kota Kaimana dalam kondisi hujan lebat.
Pesawat tersebut merupakan pesawat baru buatan China yang baru dibeli PT Merpati Nusantara Airlines pada Oktober 2010.