AKIBAT KEBIJAKAN SISWA TERLAMBAT KE SEKOLAH -->

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

AKIBAT KEBIJAKAN SISWA TERLAMBAT KE SEKOLAH

Friday, May 20, 2011

Tangerang, (KB) - Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Banten, mengaku menerima laporan tentang banyaknya siswayang terlambat masuk sekolah akibat larangan truk masuk tol dalam kota yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta.”Untuk sekolah di wilayah Serpong, kepala sekolah banyak yang melaporkan tentang siswanya sering terlambat masuk karena kemacetan yang makin semrawut,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Mathoda ditemui usai acara kuliah umum di fakultas psikologi kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah, Kamis.Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya memberlakukan larangan truk melewati jalan tol dalam kota dari jam 05.00 - 22.00 WIb, mulai 10 Mei hingga 10 Juni dalam rangka sosialisasi mengatasi kemacetan di tol dalam kota.Biasanya, truk dari arah Merak, Serang, langsung menuju tol dalam kota melalui tol kebun Jeruk, Jakarta. Namun, pasca pemberlakukan ini, truk terpaksa mengalihkan perjalanan dari Merak, Serang, keluar pintu tol kebun nanas lalu melanjutkan perjalanan di jalan raya Serpong dan masuk ke Tol BSD untuk bisa tembus ke Jakarta.Akibat kebijakan Pemprov DKI yang melakukan pengalihan arus truk di jalan tol dalam kota, maka kemacetan di Kota Tangerang Selatan semakin parah.”Kita sudah sampaikan masalah ini kepada Dishubkominfo Tangsel untuk mengatasi permasalahan kemacetan secepatnya. Karena,merugikan siswa dan berdampak pada psikologisnya,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Tangerang Selatan, Nurdin Marzuki menuturkan, berbagai keluhan terkaitsemakin macetnya jalan raya di Serpong, memang tidak dapat dipungkiri.Tidak hanya dari dinas pendidikan yang mewakili para siswa tetapi pengusaha dan karyawan pun menyampaikan hal yang sama. Karena,kemacetan tersebut mempengaruhi sektor bisnis pula.”Karena kondisi jalan yang macet, maka kegiatan ekonomi pun mengalami penundaan dan kerugian. Masalah dan keluhan ini pun sudahkami terima,” katanya.Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, pada hari Selasa (24/5) mendatang, Pemkot Tangsel bersama Pemprov DKI Jakarta akanmelakukan pembahasan mengenai solusi permasalah tersebut.Surat dengan Nomor 551.21/1227-tu/dhki/2011 tanggal 13 Mei perihal penanganan kemacetan lalu lintas angkutan barang, yang dilayangkan kepada Pemprov DKI Jakarta.Diharapkan menjadi solusi dan menyelesaikan kemacetan di Kota Tangerang Selatan. Apalagi, voluome kendaraan akibat pengalihantersebut bertambah.”Kalau setiap jam kendaraan yang melintas di jalan raya serpong tercatat sebanyak 9 ribu kendaraan. Kini, jumlahnya mencapai 11 ribu Kendaraan,” katanya.